“Brak!” Sarung itu ditarik dengan cepat dan mendadak, hingga
mlotrok. Sorak-sorai itu pun berubah menjadi hujan, gerrr! Puji buru-buru mengangkat sarungnya kembali sambil
nyengir malu campur marah. Dirasakannya seluruh tubuhnya berwarna merah. “Belum santri!”, celetuk si Ipin. “Kalau sudah santri, disebrak kayak apa pun nggak bakal
melorot!”, “Mau coba yang nyantri?” Wawan menjulurkan badannya. Puji diam saja. Masih malu, Wawan menyuruh salah satu santri yang jadi suporter untuk menarik sarungnya kuat-kuat. “Hup! Hup! Hup! Hup!” Walau berkali-kali si santri menarik keras-keras, sarung Wawan tetap tidak bergeming.
Sahabat Matapena pasti sudah baca novel ini... Siapa yang belum baca? Pangeran Bersarung karya Kang Mahbub Djamaluddin masih tersedia lho di toko-toko terdekat kalian. Jika mau, kalian juga bisa pesen langsung ke Komunitas...
Judul : Pangeran Bersarung
Penulis : Mahbub Jamaludin
Tebal : vi + 412 halaman
Ukuran : 11 x 17 cm
ISBN : 979-8451-47-3
Terbit : Cet I, Oktober 2005
0 komentar:
Post a Comment