Wednesday, March 09, 2011

ARJUNA menulis CINTA

Wednesday, March 09, 2011
Matapena rayon Tremas kembali bersemangat. Workshop creative writing pun kemudian diselenggarakan untuk para anggota baru Komunitas Matapena oleh ARJUNA (Attarmasie Jurnlistik) bersama tim Komunitas Matapena. Setelah mempersiapkan segalanya, workshop berhasil dilaksanakan selama dua hari, 24-25 Februari 2011 yang bertempat di Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan. Komunitas Matapena mendelegasikan Pijer Sri Laswiji dan Shofaun Nafis sebagai fasilitator dalam workshop ini, yang juga menjadi salah satu agenda komunitas untuk para anggota barunya. Acara yang dimulai kamis ba’da dhuhur ini dibuka oleh Pembina ARJUNA, Bapak Badruddin. Beliau berpesan agar para santri pasca mengikuti acara workshop ini semakin bersemangat untuk menulis dan menunjukkan karyanya. Berbekal dari pesan ini, tim fasilitator Matapena berusaha memberikan motivasi menulis yang disampaikan pertama kali sebelum membahas hal-hal tentang menulis dan sastra. Untuk memudahkan santri memotivasi diri, mereka diajak menemukan kendala dan kesulitan mereka dalam menulis. seperti "malas, sulit mengatur waktu, bagaimana memulai cerita, dan alasan-alasan umum lainnya. Secara bersama-sama membahas dan menemukan solusi. Setidaknya setelah itu mereka berwajah berseri karena semangat dan niat sudah tertancap dalam dan siap terus menulis. Hingga jum’at sore peserta workshop makin bersemangat. Mulai dari pagi peserta bersama-sama berolah raga di pinggir sungai yang cukup besar tidak jauh dari pondok (yang terpenting dari aktivitas dalam outbond itu adalah aktivitas menulis mereka dipinggir sungai untuk mengasah kepekaan rasa, memaksimalkan alat indra sekaligus refreshing. Rata-rata kesan mereka sangat exited karena kesempatan bisa keluar pondok sangat terbatas) . Kemudian dilanjutkan pembahasan unsur-unsur intrinsik. Dalam session ini selain berbagi pengalaman dalam hal tehnik menulis cerpen, peserta diajak langsung praktik menulis ide, menentukan tokoh-tokoh, membuat abstraksi, kerangka cerita, opening dan ending). Acara dilanjut dengan materi ekstrinsik dimana kemudian peserta dibagi 10 kelompok dan diajak membuat poster-poster yang mempunyai pesan moral dan kemudian mendiskusikannya secara bergiliran. Ditambahkan kemudian, dengan materi olah bahasa (peserta diajak langsung praktik mengasah bahasa mereka dengan mengedit potongan-potongan cerpen yang belum jadi…) sebagai penutup. Di akhirnya, peserta menyampaikan kesan dan pesan mereka tentang workshop creative writing ini. Beberapa hal yang tertangkap oleh tim Matapena, dibawa pulang ke Jogja dan barangkali dapat diwujudkan di belakang hari. Terakhir, acara musyafahah pun mengundang haru, seolah mereka belum menuntaskan rasa haus bersastra bersama. Senyum dan semangat peserta mengantarkan kami kembali ke Jogja, yang sebelumnya kami mampir ke area ‘Expo Hasta Karya Santri 2011’ oleh para santri Tremas. [VA]