Tuesday, May 31, 2011

Santri Baru Gede

Tuesday, May 31, 2011
Hai, Sobat muda Matapena... Ini, nih... novel Matapena yang bakal difilmkan di layar kaca rumahmu... Santri Baru Gede. Ya, Novel karya Kang Zaki Zarung yang dulu (bahkan dulu sekali, kita bacanya) itu, bakal diangkat kembali ke permukaan. Jangan khawatir, meski Sobat muda sekalian kini sudah kesulitan mendapatkannya di toko-toko buku terdekat. Tapi yang jelas, novel-novel Matapena kan emang keren-keren. Ya, kan?! Oke, deh. Sedikit mengobati rasa penasaran, en sekalian biar tambah penasaran, atau setidaknya kembali ingatan (eh, mengingat kembali, maksudnya. Sworry... sengaja, hehe), tak kasi bahan ramuannya, tapi sedikit saja ya... "Ada yang meletup-letup di dadanya tiap kali papasan sama Filan. Ada yang mendayu-dayu di hatinya tiap kali ngobrol sama adik kelas yang kiut abis di sekolah itu. Ada... pokoknya semuanya ada. Oh tidak! Jangan-jangan... naksir cewek?! Ih, tidaklah yau! itu nggak ada dalam kamus santrinya. Biar aja Bayu, sohib karibnya, mencak-mencak gara-gara prinsipnya itu. Biar aja temen-temen ceweknya pada gemes ngeliat sikap kulnya. Santri sejati, Men! taat peraturan pondok. Tapi kalo emang iya! pasti, Raha bakal ketiban masalah...[MF]

1 komentar

Saturday, May 28, 2011

Panas Soc-Med Komunitas Matapena

Saturday, May 28, 2011
Yogyakarta-Bersama Mas Wisnu Hardana, Komunitas Matapena Yogyakarta menyelenggarakan Training Social-Media di Rumah Kreatif (RK) Matapena. Seperti yang sudah diberitahukan lewat FB dan Twitter, hari ini RK Matapena akan dihadiri Sahabat-sahabat dari Rayon Komunitas Matapena di seluruh penjuru. Benar saja, meski suasana panas di dalam ruangan, tampak para peserta pelatihan masih enjoy dengan joke-joke dari Mas Wisnu. Lebih Spesifik, training ini lebih fokus pada media jejaring sosial twitter. Kata Mas Wisnu, "apa yang kita lakukan dalam media jejaring sosial seperti ini, adalah wujud dari kehidupan nyata..."[MF]

0 komentar

Dilarang Jatuh Cinta

JATUH CINTA aku tidak takut mati aku hanya takut setengah mati ketika dilarang jatuh cinta ketika cintanya sudah datang, jatuhnya sudah berdiri dan cintanya sudah berlari… aku mencintaimu dalam hatiku oleh bibirku dan dengan perbuatanku dan di hari berbangkit aku akan mencarimu menyua rindu… walau aku bukan rembulan di langit hatimu… (bersambung, diambil dari novel dilarang jatuh cinta) "Hanya orang-orang bodoh yang bisa jatuh cinta!" kata ayah marah. Zulaikha tak berani mengangkat mukanya. Pikirannnya melayang tidak karuan. Kalimat demi kalimat berloncatan dalam benaknya. Tapi mulutnya terkatup bisu. Sebenarnya ia sudah berteriak kerah sekali-dalam hati. Tapi ayah tak mendengarnya. "Siapa laki-laki itu?" ... Temen-teman tentu masih ingat dengan novel ini. Zulaikha nggak pernah belajar cinta. Mana pernah belajar cinta, orang ia aja nggak percaya cinta. Apalagi dari bokapnya, Raden Mas Gus Zulkifli el Habieb. "Hanya orang-orang bodoh yang bisa jatuh cinta," begitu katanya. Mungkin cuma Amar, si Malaikat Hati yang bisa membuka mata hati Zulaikha, untuk mengenal, merasa, en memahami cinta. (Dilarang jatuh cinta. Nggak ada maksud ngelarang cinta Tapi, bikin kamu percaya cinta). Judul : Dilarang Jatuh Cinta Penulis : S. Tiny Tebal : vi + 130 halaman Ukuran : 11 x 17 cm ISBN : 979-8451-39-2 Terbit : Cet I, Agustus 2005

0 komentar

Monday, May 23, 2011

Rock Mini Band

Monday, May 23, 2011
NOVEL baru terbitan MATAPENA. Bukan Rock n Roll, tapi nge-rock yang cadas abisss.. Kocak dan gaul. Tapi tetep NYANTRI banget. Dibela-belain ke studio rentalan musik. Nge-rock. Pulangnya langsung ngaji "mbalah Kitab Kuning" di pondok pesantren mereka. Hanya ada di NOVEL ini. Diskon khusus untuk anggota komunitas Matapena. BURUAN!!
Judul: ROCK MINI BAND; kisah santri Rocker Penulis: Fuad Hanif Ukuran:13 x 20 cm
Novel pop remaja ini mengisahkan tentang tiga santri Pondok Pesantren Ar-Rahman; Jeko, Luki, dan Frengki. Ketiganya penggila musik rock. Masing-masing memiliki talenta memainkan alat musik rock. Ketiganya lalu membentuk sebuah grup musik rock yang mereka namai “ROCK MINI”. Tentu saja grup musik rock ini tidak berada di pesantren tempat mereka tinggal. Di studio musik tak jauh dari pondok pesantren, mereka bertiga mengasah eksistensinya dengan mengajak Uyun, gadis penduduk setempat vokalisnya. Jadilah grup musik rock itu digawangi empat sekawan yang unik.
Latihan nge-band tiga santri itu dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, tepatnya mbolos dari kegiatan rutin mengaji di pondok. Berkali-kali ketahuan, mereka toh tidak kapok juga. Permasalahan muncul ketika sang gitaris, yang menjadi tokoh sentral dari novel ini, Jeko mendapati kegelisahan seorang remaja yang mengganggu pribadinya. Dimulai dari kisah asmaranya yang pupus di awal kisah pada seorang gadis desa bernama Ririn hanya karena persoalan sepele; lupa jam janjian ketemuan! Berdampak pada semangat latihan memainkan musik cadas bersama teman-temannya. Lalu masalah pribadi karena dipanggil Kyai Rahman akibat suka bolos, lalu kegelisahan hebat yang ia rasakan saat menyendiri. Pertanyaan-pertanyaan tentang hakikat hidupnya mulai mengusik terus hingga Jeko kian menjauh dari grup musik ROCK MINI. Padahal tak berapa lama lagi mereka akan mengikuti festival musik rock terbesar di negeri ini...[MF]

0 komentar