Thursday, December 21, 2006

TATAPAN SEPASANG MATA BIRU

Thursday, December 21, 2006
Sebuah Perjalanan Workshop Kepenulisan I
Di PP Raudhatul Ulum Ganjaran Gondanglegi Malang
Kamis-Jum'at, 30-31 November 2006
Workshop Kepenulisan I (WK I) di Roudhotul Ulum dijadwalkan selama dua malam satu hari. Dimulai malam Jumat, diakhiri malam Sabtu. Kenapa sedemikian singkat? Karena liburnya pesantren mang cuma hari Jumat. Jadi, ya menyesuaikan.
Pukul 21.00 WIB acara dimulai. Peserta yang semula direncanakan sejumlah 28 orang, nggak tahunya membengkak menjadi 35 orang. Dan, yang lebih mengejutkan, dari 35 orang itu, nggak ada seorang pun yang berjenis kelamin laki-laki. Sekali lagi, semuanya cewek… Pantesan kalo Zaki Zarung dan Mahbub Jamaluddin jadi merasa paling ganteng di sarang penyamin itu. Setelah acara pembukaan, Kang Ipeng ngisi stadium general. Ringkas, jelas, padat, dan tentu saja berisi. Nggak ada satu jam malah, yang kemudian langsung disambung sama Zaki untuk materi Fiksi dan Non-Fiksi sampai pukul 22.10 WIB.
Untuk sesi pertama ini, peserta sangat antusias, mungkin karena baru pertama kali itu lihat sang idola. Mereka pada mlongo khusyuk, bukan mendengar materi, melainkan mengamati si pembicara dengan gemas. Ternyata aslinya beda banget sama foto yang terpampang dalam biografi pengarang novel SBG. Sehingga Zaki harus berdalih, “Itu kan foto waktu masih muda.” Tak jauh berbeda waktu Mahbub ngisi materi 'menangkap ide'. Peserta ternyata juga antusias. Mungkin karena Mahbub memulai session ini dengan permainan logika yang menjadi dasar penyampaian materi. Dalam session ini, peserta diajak mengenali sumber-sumber ide, bagaimana menemukannya, bagaimana memperkaya dan mengembangkannya.
Selain dua materi itu, ada juga materi Teknik Penulisan Fiksi dan Olah Bahasa. Dengan dua materi ini, peserta diingatkan kembali tentang struktur cerita dan bagaimana menuangkan ide dalam bentuk tulisan yang bersruktur. Langsung praktik juga. Nggak berat-berat kok. Cukup dengan menuliskannya dalam bentuk cerpen. Karena target WKI memang baru pada tahap penulisan cerpen.
Antara 15.30-17.30 WIB, setiap peserta disilakan menuliskan ide yang sebelumnya sudah dielaborasi bareng-bareng. Musik iringan sesi ini dipiluh khusus lho, yaitu musik kitaro dan puisi gus mus: perempuan cantik sekali di multazam. Tapi, ternyata sampai waktu habis, peserta belum selesai juga. Akhirnya, forum ditutup dan tugas diselesaikan di kamar masing-masing. Peserta menyerahkan karyanya pukul 19.00, langsung ke kamar Gus Mahbub dan Gus Zaki (waktu itu kita jadi 'Gus' dua hari, lho. Soalnya mendadak kita punya khadam, bernama Mahrus hehehe. Becanda, Kang Mahrus!).
Pada kenyataannya, karya peserta baru terkumpul semua pada pukul 20.00. Padahal menurut rencana pukul 19.00-21.00 mau dipakai untuk membaca karya peserta, mendiskusikan apa yang kurang atau kelebihan. Namun, karena mundurnya penyetoran karya, dan ditambah beberapa menit acara di meja makan (Kiai Ato baru ketemu kita, sehingga ndobos bersama selama sepuluh sampai dua puluh menit), jadinya ada beberapa menit terkurangi. Acara berjalan sampai pukul 23.00.
Pukul 23.00-23.15, Zaki-Mahbub menutup WK I dengan gambaran umum tentang program pendampingan Matapena secara keseluruhan dan tindak lanjut dari WK I. Juga dikasih suntikan semangat agar peserta kontinu berkarya, dan digarisbawahi oleh Bu nyai Aisyah (istri Kiai Atho) dengan mauizhah dan tuntutan kepada para peserta untuk menyambut proses pendampingan tersebut dengan karya nyata. Amiiin.

0 komentar

Friday, December 08, 2006

Workshop untuk Komunitas

Friday, December 08, 2006
Dalam rangka menindaklanjuti pembentukan komunitas Matapena di beberapa rayon pesantren, Rabu, 15 November 2006, redaktur Matapena dibantu Zaki, Mahbub, dan Pijer coba menggodok program workshop selama proses pendampingan komunitas.
Paling tidak ada lima point yang kita tuju dengan pengadaan workshop ini: 1. Memberikan manfaat praktis kepada para anggota dalam tulis-menulis. 2. Menyuport lahirnya penulis untuk naskah-naskah novel pop pesantren. 3. Menciptakan ruang dialog antara anggota dan penulis buku Matapena. 4. Menciptakan ruang pertukaran informasi seputar buku-buku Matapena dan komunitas. 5. Menjaga intensitas pertemuan dan loyalitas anggota terhadap komunitas.
Setelah proses pendaftaran, anggota berhak mengikuti workshop penulisan, spesifikasi nulis novel, yang dibagi dalam tiga tingkat: 1) dasar, 2) menengah, 3) lanjut. Setiap workshop disempurnakan dengan praktik yang dijadwalkan untuk bulan-bulan berikutnya, sesuai target masing-masing tingkat. Rentang waktu dari pendaftaran, verifikasi data, pembuatan PIN anggota, workshop I, II, III, dan wisuda direncanakan selama 12 bulan atau satu tahun.
"Hm, ada wisuda juga to?"

"Yup. Tapi bukan dengan skripsi atau tesis atau disertasi. Melainkan novel pop pesantren."

"Amiiin. Amiiin. Amiiin."


0 komentar